Salah satu strategi pemanfaatan dan pelestarian potensi sumberdaya perikanan adalah melalui kegiatan budidaya khususnya kegiatan pembenihan lobster air tawar.
Lobster air tawar (Cherax quadricarinatus) berasal dari Autaralia, Papua New Guinea, dan Irian Jaya dengan spesies berbeda-beda. Salah satu spesiesnya yang bernilai ekonomis paling tinggi adalah red claw. Habitat Cherax berada di perairan tawar yang dangkal, dengan substrat berlumpur dan terdapat banyak celah serta rongga untuk menyembunyikan diri dari pemangsa.
Maraknya budidaya lobster air tawar sejak tahun 2003 telah mendapat sorotan oleh media-media, baik cetak maupun elektronik untuk mengupas tentang peluang usaha yang unik ini. Pengembangan lobster air tawar sebagai komoditas konsumsi dinilai lebih potensial. Dikarenakan permintaan pasar yang masih belum terpenuhi, baik itu pasar domestik maupun mancanegara. Permintaan pasar tersebut dari tahun ke tahun semakin meningkat dengan harga jual yang cukup menjanjikan, dari mulai Rp. 100.000,- sampai dengan Rp. 150.000,- per kg. Banyak sekali pasar (Market) yang dapat diraih dari bisnis ini seperti restauran, hotel dan juga ekspor. Namun kebutuhan akan lobster tersebut sekarang ini masih belum bisa tergarap oleh pembudidaya-pembudidaya lokal di seluruh Indonesia bahkan untuk memenuhi kebutuhan lokal pun terkadang masih kekurangan(Martosudarmo, 1990)
Usaha pembenihan merupakan salah satu faktor keberhasilan suatu usaha budidaya lobster air tawar. Usaha pembenihan lobster air tawar yang baik akan menghasilkan benih-benih yang baik pula. Pembenihan pada lobster air tawar ini menggunakan cara yang sederhana meliputi pemijahan secara alami dan pemeliharaan yang terkontrol hingga mencapai ukuran komersial.
Filum
Subfilum
Kelas
Subkelas
Serie
Super-ordo
Ordo
Subordo
Seksi
Famili
Genus
Spesies
|
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
|
Arthopoda
Mandibula
Crustacea
Malacostraca
Eumalostraca
Eucarida
Decapoda
Reptantia
Macrura
Parastacidae
Cherax
Cherax comunis, C. monticola, C. tenuimanus, C.destructor C. waselli
|
Kepala-dada (Chepalotorax)
Pada bagian kepala-dada (Chepalotorax) terdapat rangka penutup kepala berupa kulit tebal yang tersusun dari bahan yang berupa kapur (chitin) dengan bahana utama calcium carbonate terdapat tonjolan memanjang kea rah depan yang disebut rostrum, rostrum merupakan salah satu bagian tubuh yang dapat digunakan sebagai petunjuk dalam melakukan identifikasi jenis udang-udangan. Rostrum sangat pendek dengan posisi mendatar dan memiliki bentuk menyerupai kerucut pada sisinya terdapat duri halus, masing-masing sebanyak 1 pasang.
Abdomen (badan)
Abdomen merupakan bagian tubuh antarachepalotoraax dan telson, pada cherax sp. Abdomentertutup oleh kulit keras dan terdiri dari 5 segmen. Keseluruhan segmen dikenal dengan pleura yang susunannya kearah telson menyerupai susunan genteng. Pleura 1 menindih pleura 2, pleura3 menindih pleura 3 demikian selanjutnya hingga pangkal telson.
Telson merupakan bagian yang paling belakang dari tubuh lobster secara keseluruhan, bagian ekor terdiri 2 yaitu 1 helai telson dan 4 helai uropoda (ekor kipas). Keseluruhan bagian telson berfungsi untuk berenang atau bergerak mundur secara cepat kearah pereiopoda sehingga menimbulkan sentakan yang cukup kuat untuk mendorong seluruh tubuh kearah belakang (mundur).
Martusudarmo (1980) menyatakan bahwa layaknya dengan krustasea yang lain Cherax memiliki kerangka luar dan tidak memiliki kerangka dalam. Sementara itu menurut Iskandar (2003), lobster air tawar merupakan hewan yang tidak memiliki tulang dalam (internal skeleton), tetapi seluruh tubuhnya terbungkus cangkang (eksternal skeleton). Selanjutnya Ronimihardjo (1980), menerangkan bahwa tubuh Cherax terdiri atas segmen-segmen atau ruas-ruas, namun segmentasi ini terlihat dari luar karena tertutup karapas. Masing-masing segmen memiliki fungsi bermacam-macam. Anggota badan tersebut mulai dari ruas badan terdepan hingga ruas badan terakhir, disajikan pada Gambar 2.
- Sepasang antenna yang berfungsi sebagai perasa dan peraba terhadap pakan dan kondisi lingkungan.
- Sepasang antennula yang berfungsi sebagai alat penciuman, mulut dan sepasang capit (celiped) yang lebar dengan ukuran lebih panjang jika dibandingkan dengan ruas dasar capitnya.
- Sepasang maksila, mandibula dan maksilipedia.
- Enam ruas badan (abdomen) memipih, sedikit lebar dan rata-rata hampir sama dengan lebar kepala.
- Ekor, terdiri atas ekor tangan (telson) memipih, sedikit lebar dan dilengkapi duri-duri halus yang muncul di semua bagian tepi ekor (Gambar 3). Bagian ekor lainnya adalah dua pasang ekor samping (uropoda) yang juga memipih.